
Rayap melukis, tapak pada tempatnya berpijak.
Debu menyelimuti kata dan tak bermakna.
Syair-syair itu entah ke Mana….
Terpenjara dalam laci, ataukah telah melalangbuana bersama Waktu.
Tanya-ku dalam diam….
Tersadar, banyak rajutan kenangan
Mengantung di setiap sudut waktu….
Untuk kita yang melewati hari penuh Asa.
Berharap, berisik tawa Hilangkan Nestapa.
Buku-buku usang berbisik, kisah mereka terlupakan,
Namun, asa masih bernyawa….
Di antara debu dan halaman. Perpustakaan tua.
Dia menyimpan rahasia, Untuk-nya yang masih terjaga…..
Aku, seorang insan yang menderita karena Asa.. .
Hanya karena bunga prestasi, yang tak pernah usai.
Banyak waktu-ku yang sia-sia….
Hanya karena mimpi, yang mengekangku Tuk cerita.
Kata masa depan, dibalik mimpi yang besar.
Ada juang yang tak Pernah Usai….
Lalu, Asa-ku bercerita. Hadirku mampu membuatmu, menghadapi Dunia
Yang tak seindah cerita masa kecil dulu…
Banyak Puisiku Bercerita.
Tentang, Rajutan Asa….
Tuk, wujudkan prestasi.
Di Balik Gedung Tua SMA-ku St. Arnoldus Yansen
Penulis: Frena Janum
Siswi SMAS K St Arnoldus Mukun