Erlandianus Darmo, S.Pd.,Gr

Kepala SMAS K St Arnoldus Mukun

Ketika karakter anak sudah terbentuk dengan baik di lingkungan keluarga, maka dengan sendirinya akan terbawa sampai di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat

 

Di era kemajuan teknologi yang pesat, tantangan yang dihadapi generasi muda semakin kompleks. Mereka tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan tangguh untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. keluarga, sebagai lingkungan pertama dan utama bagi anak, memegang peranan penting dalam pembentukan karakter anak. Orang tua adalah sosok yang paling dekat dengan anak dan memiliki pengaruh besar dalam membentuk nilai-nilai moral, etika, dan sosial anak. Hal ini dikarenakan anak-anaklah yang akan menjadi generasi penerus keluarga, bangsa dan negara. Mereka juga akan menjadi generasi pemimpin di masa yang akan datang. Menurut Samami (2016), karakter adalah nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Pembentukan karakter dilakukan pertama sekali di lingkungan keluarga kemudian lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat..

Lingkungan keluarga merupakan rumah pertama dan utama dalam membentuk karakter setiap anak yang dilahirkan. Hal ini juga diperkuat oleh Mansur (2005) yang berpendapat bahwa pendidikan keluarga adalah proses pemberian nilai-nilai positif bagi tumbuh kembang anak sebagai pondasi pendidikan berikutnya. Pendidikan keluarga didefinisikan juga sebagai segala usaha berupa proses pemberian nilai-nilai dan pembiasaan positif untuk mengembangkan kepribadian anak menuju pendidikan selanjutnya.

  Dalam kehidupan di lingkungan keluarga, orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam membetuk karakter anak. Orang tua juga mempunyai kesempatan yang sama untuk memantau, mengawasi serta menilai setiap perilaku anak-anaknya. Dalam kehidupan sosial masyarakat, perilaku anak cendrung mencerminkan kehidupan masing masing keluarga. “Kalau anaknya Nakal, orang selalu mengira pasti tidak diajarkan oleh orang tuanya”. Fenomena ini sering terjadi di tengah kehidupan masyarakat. Berangkat dari penialaian ini, orang tua mulai merasa terbeban dan menggugah rasa tanggung jawab terhadap anaknya. Hal ini juga menunjukan bahwa peran mereka sangat penting dalam membimbing segala aktivitas dan prilaku

Beberapa tahun terakhir, permasalahan seperti ini sudah menjadi keluhan setiap keluarga, masyarakat dan lembaga pendidikan.  Prilaku menyimpang yang biasa terjadi saat ini  Misalnya ( saya sebutkan beberapa yang sering dijumpai) :Pertama, Kurangnya sikap sopan santun. Perilaku ini sering ditunjukkan anak-anak kepada orang tua, guru dan juga siapa saja. Peristiwa ini banyak terjadi di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.  Kedua, Perilaku mengancam. Anak-anak zaman sekarang tidak sedikit yang mengancam orang tua bahkan sampai memukul orang tua. Ada juga mengancam guru-guru mereka. Hal ini tentu tidak sesuia keinginan kita dan tidak bisa dibiarkan, karena akan berakibat fatal bagi diri mereka sendiri dan siapa saja yang mereka temui. Ketiga, Perilaku melawan.  Di lingkungan keluarga anak-anak sering melawan orang tua. Di lingkungan sekolah juga sering anak-anak melawan guru. Perilaku melawan tentunya perilaku yang tidak semua orang inginkan. Begitu juga dengan orang tua tentunya menginginkan anak patuh terhadap perintah mereka. Dengan mengetahui penyebab anak sering melawan, orang tua bisa memperbaikinya dan mencari solusi bersama untuk merubah agar anak menjadi patuh dan taat.

Bagaiaman strategi orang tua dalam mengatasinya?

Dalam mengatasi berbagai persoalan keluarga termasuk anak tentunya orang tua memiliki cara dan startegi masing-masing. Strategi itu juga tergantung pada kondisi sosial dan ekonomi. Mengatasi beberapa perubahan karakter yang dilakukan oleh anak-anak zaman sekarang, sebagai orang tua perlu melakukan beberapa langkah-langkah diantaranya : Pertama, Memberi teladan. Dalam lingkungan keluarga orang tua harus bisa menjadi teladan bagi anak-anak mereka. Orang tua harus memberi teladan melalui pembiasaan-pembiasaan positif agar dapat ditiru oleh anak-anak. Kedua, Memberikan nasehat. Dalam setiap kesempatan, orang tua harus selalu memberi nasehat kepada anak-anak. Nasehat penting diberikan agar anak-anak kelak dapat mengingat setiap nasehat orang tua kapan dan dimana saja mereka berada. Ketiga, Mengajarkan sopan santun. Sopan santun tidak hanya dengan memberi teladan. Tetapi lebih dari itu orang tua harus memberi contoh perilaku sopan santun kepada anak. Keempat, Selalu memberikan apresiasi. Setiap hal baik yang dilakukan oleh anak orang tua harus memberikan apresiasi. Hal ini penting dilakukan agar anak-anak menyadari bahwa setiap hal baik yang mereka lakukan pasti dihargai dan diapresiasi oleh orang tua mereka.

Ketika karakter anak sudah terbentuk dengan baik di lingkungan keluarga, maka dengan sendirinya akan terbawa sampai di lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Karena pendidikan di lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah memiliki peran penting dalam pendidikan anak. Lingkungan Sekolah menjadi rumah kedua dalam proses pendidikan karakter anak. Dalam proses pendidikan di sekolah seorang guru hanyalah mediator untuk memberikan motivasi bagi siswa untuk selalu mengedepankan hal-hal baik yang boleh dilakukan sesuai dengan norma yang berlaku. Dalam seluruh proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, pembentukan karakter juga merupakan proses yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh rangkaian proses pendidikan yang berlangsung. Dengan demikian antara keluarga dan sekolah penting melakukan kerja sama untuk memastikan anak mendapatkan pendidkan yang baik atau tidak termasuk pendidikan karakter.

Editor: Tim Arsen News